Rabu, 19 Januari 2011

nightmare in school part 1

Title: Nightmare in School
Cast:  Han Soohyun
            Jung Yoora
            Yong Junhyung
            Yang Yoseob
            Kim Junsu
            Jung Yunho
            *and other catsnya nyusul yak*
Genre: Thriller, mystery(?), romance, komedy, horror(?)
Rating: PG-15 kali.....
Length: series
Summary: Ng…. gimana ya? Soalnya baru pertama kali bikin thriller
Disclaimer: this fanficts is mine. Don’t copy this except you give permission to me! And, Kim Junsu/Xiah Junsu is mine^^ *ngacir*
Author: Jung Yoora
Ps: comment in my twitter @yoodunsu
or my facebook @Theresa Ruby Junsu lewat wall atau @ジュンス金 lewat message
mian kalo jelek*deep bow*

yep.... happy reading^^



PART  1
Neul Paran High School...
Suasana pagi yang tenang, dikejutkan oleh suara jeritan. Seluruh murid keluar dari kelas dan memadati lapangan. Mereka semua melihat kearah tiang bendera. Di puncak tiang terdapat tubuh seorang siswa tergantung. Tubuh itu bergoyang terkena terpaan angin yang bertiup. Tubuh tersebut meneteskan darah sehingga banyak murid menjauh dari tiang. Diantara kerumunan itu, ada seorang yeoja yang tersenyum keji kearah tiang. “Mati,” gumam yeoja tersebut. Tersenyum angkuh, yeoja itu berjalan keluar dari kerumunan murid dan pergi menuju halaman belakang sekolah. Di tempat lain, Oppa, jinja?” tanya seorang yeoja kepada namja disebelahnya. Ne, saeng. Kau akan sekolah disini. Ada namjachingumu kan? Nuguya?” tanya namja itu. ”Namanya Junhyung, oppa. Dulu oppa nanya, sekarang nanya lagi. Harus ingat!” nasihat yeoja itu. “Ne. Ayo masuk,” kata namja itu sambil masuk gapura Neul Paran. “Jamkaman oppa. Aish...,” kata yeoja itu sambil berlari mengikuti kakaknya. Setelah membayar administrasi, akhirnya Han Soohyun menjadi murid di Neul Paran. Yoseob, kakaknya mengantar adik semata wayangnya sampai di depan kelas. Soohyun bersama Park Soengsaenim masuk. “Annyeong yerobun. Kita kedatangan murid baru pindahan dari Jepang. Silahkan, Soohyun-ssi,” kata Park soengsaenim mempersilahkan murid baru untuk memperkenalkan dirinya. “Hajimemashite. Watashino namae Han Soohyun desu. Nihon sundeimasu. Douzo yoroshiku onegai shimasu,” kata Soohyun memperkenalkan dirinya. Ketika ia melihat banyak siswa yang bingung, dengan cepat ia berkata, “Annyeong hasimikka. Choneun Han Soohyun imnida. Mannaseo bangaseumnida,” sambungnya cepat. “Silahkan duduk di tempat yang kosong. Dan, yerobun, bapak selaku guru minta maaf atas kejadian tadi pagi,” kata soengsaenim tegas. Tiba-tiba, pintu kelas terbuka dengan kasar(?). “Jeongmal mianhae, soengsaenim,” kata seorang yeoja yang terengah-engah. “Ya! Jung yoora! Kau selalu terlambat. Beda dengan kakakmu, Yunho. Ia tidak pernah terlambat,”omel Park soengsaenim panjang lebar. “Aku terlambat karena Yun oppa, soengsaenim. Ban mobilnya kempes tadi,” bela Yoora. “Kamu itu! Malah jawab aja. Coba, hasil dari soal yang dipapan tulis apa Yoora?” tanya soengsaenim ambil menunjuk papan tulis. “Mampus,” batin Yoora. “Ng…., soengsaenim. Mianhamida,” kata Yoora sambil lari ke tempat duduknya sebelum Park soengsaenim memukul kepalanya. “Hh… soohyun-ssi, kamu duduk dengan Yoora. Dan kau, Yoora. Jangan bandel kepada teman barumu,” kata soengsaenim sambil memijati pelipisnya. “Gamsahamida,” kata Soohyun sambil berjalan ketempat duduknya. “Jung yoora imnidaaaa~~~” sapa Yoora saat Soohyun duduk. “Choneun Han soohyun imnida,” balas Soohyun. Tiba-tiba, BLETAK. “Jung yoora..,” panggil soengsaenim dengan evil-soundnya. “Mianhamnida,” kata Yoora sambil menunduk. Saat istirahat, Yoora mengajak Soohyun ke kantin. Dalam perjalanan, ada seorang siswi yang menabrak mereka hingga minuman yang dipegang Yoora tumpah ke bajunya. “Jalan pakai mata dong,” omel siswi tersebut yang bernama Kwon Yuri. “Ne. mianhae,” kata Yoora meminta maaf. Yoora bergumam sendiri, membuat baik Soohyun maupun Yuri penasaran. “Hmm?” tanya Soohyun. “Ah, aniyo. Ayo makan. Aku lapar,” jawab Yoora mengalihkan perhatian. Ia menarik tangan Soohyun. Saat pulang sekolah, Yuri menemukan secarik surat diloker sepatunya. Isi surat itu mengatakan bahwa meminta Yuri datang ke LAB IPA sepulang sekolah. Karena penasaran, Yuri datang ke LAB. Saat membuka pintu, ada cairan yang jatuh ke kepala Yuri dan membuatnya berteriak kesakitan dan terjatuh kelantai. Beberapa detik kemudian, Yuri sudah tergeletak tak bernyawa dengan kondisi yang mengenaskan.
TBC

Tidak ada komentar:

Posting Komentar